Rabu, 21 Mei 2014

Penulisan Ilmiah (Pertemuan VI)



Kuliah 1 Jam Serasa Sudah Keliling Dunia

Tak seperti biasa, pertemuan kali ini (19-05-2014) Prof. Imam Robandi kelihatanya sedang siap-siap berangkat untuk perjalanan jauh.  Saat masuk keruang kuliah Lab. Power System Operation and Control (PSOC), beliau langsung bercerita pengalaman nya dari negeri satu ke negeri yang lain. Berikut beberapa pokok cerita yang dapat saya sajikan.
  
1. Menguasai 2000 bahasa kanji sebelum ke Jepang
Semasa masih menjadi mahasiswa di ITS, beliau memang telah mempersiapkan diiri untuk bisa melanjutkan studi ke Jepang. Tidak tanggung-tanggung 2000 bahasa kanji sudah beliau kuasai sebelum berangkat. Suatu saat di Jepang beliau mengikuti lomba bahasa Japan bagi pelajar asing, akhirnya dengan bakat dan kesunguhan beliau berasil menjuarai perlombaan tersebut. 

2. Khotbah jum'at di negeri Pangeran Carles (Inggris Raya)
Imam Robandi kita kenal sebagai kader Muhamadiyah yang disiplin dan lincah. Kenangan pertama kali jalan-jalan ke Inggris bagi beliau sungguh takkan terlupakan, kehangatan saat berkumpul dengan teman-teman dari Nahdatul Ulama disana. Hanya beberapa hari di Inggris sudah banyak orang yang mengenalnya, hal ini dimulai pada saat beliau diminta untuk membawakan Khotbah Jum'at di salah satu masjid terdekat. Setelah kejadian itu beberapa sahabat muslim dari berbagai negara disana meminta Prof. Imam Robandi  didaulat menjadi Imam besar masjid, karena kepiyawaiyan nya menyampaikan pandangan-pandangan Islam.

3. Kenangan tradisi makan di Korea.
Kenangan lucu beberapa tahun yang lalu saat beliau pergi ke Korea. Ada satu tradisi masyarakat korea yang menggunakan mangkok untuk tempat minum, sebaliknya di Indonesia mangkok digunakan untuk cuci tangan. Disinilah mulai kelucuan terjadi, saat makan disalah satu restoran. Seperti biasa bagi masyarakat Indonesia umumnya lebih nikmat makan menggunakan tangan dari pada menggunakan sendok, terlebih bila makannya kering. Sebelum menyantap hidangan Prof Imam mencuci tangan di mangkok yang tersedia, sebenarnya itu adalah air minum. Ada hal yang ganjil terjadi dari sekian banyak hidangan yang disugukan yaitu belum terlihat air minum. kemuadian Prof Iman Imam berusaha meminta kepada pelayan, karena sulit berkomunikasi menggunakan bahasa Korea. Akhirnya gerakan tangan yang dipraktekkan untuk meminta air, pelayan pun bingung padahal air minum sudah ada dimeja. Prof Imam pun tambah binggung kok restoran sebesar ini tidak ada air minumnya.

4. Diundang oleh perdana mentri Australia
Pengalaman tidak kalah serunya saat beliau diundang oleh pejabat tinggi Negeri Kangguru. Saat itu Prof Imam diminta untuk memberikan pandangan mengenai Pruralalisme menurut Islam. Sungguh sangat membanggakan bagi kita muslim Indonesia dipercaya untuk memyampaikan hal seperti itu. 

5. Kenangan membawa kepala sekolah Muhamadiyah ke Singapura
Awal rencana perjalanan banyak suara-suara yang tidak setuju terhadap terobosan Prof Imam. Sebab beliau seorang kader Muhamadiyah yang notabene organisasi Islam besar di Indonesia, sangat ganji bila merencanakan studi banding ke negara non muslim seperti Singapura. Namun pandangan dan terobosan itulah yang menjadikan saat ini banyak Instansi-instasi Islam berlomba-lomba mengadakan studi banding ke luar negeri.

6. Kenangan ngekos di Kaputih Vs di perumahan elit Mukti
Sewaktu beliau kuliah di ITS, daerah Keputih dan Gebang adalah daerah favorit untuk mahasiswa ngekos, disamping dekat dari kampus, mudah juga mencari makanan murah. Berbeda dengan kebanyakan teman-teman. Ada beberapa mahasiswa memilih jauh dari kampus seperti , alasanya mencari tempat nya sepi agar bisa belajar dan istirahat dengan nyaman. Kalau melihat latar belakang ekononi hal ini bisa kita simpulkan. Bahwasanya mahasiswa yang kost di Kapututih dan Gebang tergolong ekonomi menegah kebawah dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang kost di Perumahan Mukti tergolong ekonomi mapan.

7. Jalan-jalan ke perbatasan Riau dan Sumatra Barat
Sewaktu perjalanan ke Sumatra, beliau bersama rekan-rekan PP Muhamadiyahuntuk meresmikan gedung pembelajaran. Lima tahun sebelum kedatangan beliau kedaerah itu beliau berpesan agar menamam beberapa pohon besar di depan sekolah. Alhamdullah ternyata setelah lima tahun berikutnya beliau kembali ke sekolah tersebut, ternyata pohon yang di pesan agar ditanam telah tumbuh besar dan berbuah banyak. Sungguh sangat menyenangkan hati si penananmnya. 

8. Generasi baru mobil listrik Surya Wangsa (SMK Muhamadiah)

(http://www.youtube.com/watch?v=cAs4zftD6HA)


9. Membawa mahasiswi Japan untuk study Islam di Indonesia
Setelah beberapa pengalaman beliau ceritakan, akhirnya beliau menutup cerita dengan rencana perjalannya ke Bandung. Beliau mendapat kehormatan membawa beberapa mahasiswi Jepan untuk belajar islam disalah satu daerah di Jawa Barat.

    Sungguh betapa banyaknya pengalaman beliau bisa pulang-pergi keluar negeri. Semoga kelak nanti saya bisa seperti beliau, mempunyai karya yang sangat besar bagi Nusantara ini. Semagat Prof.....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar