Mulai
dari renang hingga jadi penulis handal.
Tidak
seperti beberapa hari lalu, untuk memulai menulis terasa susah. Saat ini banyak
ide yang ingin dituangkan, hanya waktu yang kurang karena terlalu sibuk dengan
tugas-tugas kuliah lain (presentasi AI, forcasting,
proposal tesis, state space converter dll). Ya uda, mungkin ini adalah
jalan untuk menjadi seorang Master Teknik (MT).
Mengawali
kuliah pagi ini (Senin, 12-05-2014) seperti
biasa sebelum masuk materi kuliah, Prof. Imam
Robandi memberikan proloq terlebih dahulu.
Beliau
mengulas sedikit tentang manfaat dari olahraga renang. Renang merupakan
olahraga yang teratur, disiplin, energik serta mampu melatih emosi. Berbeda
dengan olaraga lain seperti Bulutangki atau Sepak bola. Seorang perenang tidak
mungkin berhenti bila berpapasan atau berbincang-bincang dengan perenang lain saat bertanding. Berbeda dengan pesepak bola atau pebulutangkis dapat berhenti
sejenak bahkan berbincang-bincang dengan lawan main. Sebaliknya perenang harus
konsentrasi sampai finis pertandingan, sambil mengayuh lengan, perenang harus
mampu mengatur tarikan oksigen ke paru-paru dan menyeimbangkan kepakan legan
agar tubuh tetap meluncur secepat mungkin. Bila olahraga ini dilakukan sejak usia
dini maka akan berdampak positif terhadap mental dan kedisiplinan anak.
Negeri
Sakura-Japan telah lama mempraktekkan pendidikan mental dan kedisiplinan pada
anak usia dini. Hal ini dapat kita lihat betapa teratur dan disiplin masyarakat
maupun pemerintah disana.
Selanjutnya,
beliau menambahkan dengan memutar video. Kali ini video yang ditayangkan
berjudul children in charge.
Sungguh
sangat haru dan patut kita contoh, betapa tidak anak kecil TK, SD, hingga
dewasa sangat disiplin, teratur, dan kerja keras dalam beraktifitas. Setiap potensi
pada anak benar-benar dibina dengan cermat sesuai tingkat usia. Anak SD belajar
pelajaran SD, anak SMP belajar pelajaran SMP, dan seterusnya hingga jenjang
perguruan tinggi. Jika ada anak yang memiliki bakat seni, saint, beladiri,
music, dll dibina langsung oleh para ahli dengan semagat dan kedisiplinan. Tidak
ada yang dipaksakan semua berjalan dengan keteraturan, sehingga hasil maksimal.
Berbeda
dengan Indonesia tercinta, pembinaan dimulai saat usia mulai dewasa. Mencari
bakat saat umur SMP, begitu ada pertandingan langsung dikirim. Belum hilang
dari ingatan kekalahan Garuda Muda 1-3 pada laga persahabatan dengan Myanmar. Secara
star kita memang sudah tertinggal dalam membinaan. Dalam hal ini, proses itu
penting dan perlu dimantanance dengan baik. Jika bangsa kita tidak melalui 2
hal ini, maka tidak akan ada hasil yang memuaskan.
Ada
satu analogi yang beliau sampaikan ditengah perkulihan :
Angka 4 bersal dari angka 5,
namun tidak akan bisa menjadi angka 5
jika tidak melewati angka 1.
Bukan berapa umur mu sekarang,
namun apa yang kita berikan disaat
umurmu sekarang.
Abstrak (ringkasan)
Merupakan
intisari materi yang akan diteliti berisikan latar belakang, masalah, respon,
dan hasil. Abstrak terdiri dari 150-300 kata, bahkan ada yang 1500 kata. Namun
hal ini tergantung kepada siapa proposal atau abstrak tersebut ditujukan.
Latar Belakang dan
Tinjauan Pustaka
Pada
bagian ini argument harus tepat dijabarkan secara jelas untuk menunjukkan
bahwa penelitian ini adalah penting
dan sangat berguna. Kronologi
kemunculan ide perlu dijelaskan secara rinci dengan meninjau pustaka yang anda
tulis di daftar pustaka (refrensi).
Oleh sebab hal itu, banyak funder
yang menginginkan sebuah tinjauan pustaka ditulis dalam Latar Belakang. Namun
untuk tujuan khusus, Tinjauan Pustaka dapat ditulis dalam subbab tersendiri.
Tinjauan Pustaka adalah suatu kajian pustaka yang menimbulkan gagasan yang
mendasari penelitian yang akan Anda lakukan. Di Tinjauan Pustaka diuraikan
tentang temuan-temuan terdahulu dari peneliti lain atau diri sendiri yang diacu
dari Daftar Pustaka yang akurat (dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya).
Daftar Pustaka sebagai acuan Pustaka harus suatu hasil karya penelitian yang
dipublikasikan dalam tahun terbit yang relatif baru (di bawah 5 Tahun). Akhir
uraian dalam sebuah Tinjauan Pustaka berupa kerangka konsep yang akan digunakan
dalam penelitian yang utuh menuju ke suatu tujuan yang tunggal pada penelitian
yang akan anda kerjaka, sehingga kalau digambarkan secara garis besar, Tinjauan
Pustaka berbentuk seperti segitiga terbalik, yang lebar bagian atas dan sempit
di bawah. Pada seperlima (pada segitiga bawah) diharap Anda telah banyak
membaca referensi sehingga dengan mudah Anda menuangkan alasan gagasan
penelitian yang anda bentuk dalam sebuah paragrap yang sangat eksplisit. (Imam
Robandi, 2008)
mantap
BalasHapus