Senin, 12 Mei 2014

Penulisan Ilmiah (Pertemuan III)



Mulai dari renang hingga jadi penulis handal.

Tidak seperti beberapa hari lalu, untuk memulai menulis terasa susah. Saat ini banyak ide yang ingin dituangkan, hanya waktu yang kurang karena terlalu sibuk dengan tugas-tugas kuliah lain (presentasi AI, forcasting, proposal tesis, state space converter dll). Ya uda, mungkin ini adalah jalan untuk menjadi seorang Master Teknik (MT).  

Mengawali kuliah pagi ini (Senin, 12-05-2014) seperti biasa sebelum masuk materi kuliah, Prof. Imam Robandi memberikan proloq terlebih dahulu. 

Beliau mengulas sedikit tentang manfaat dari olahraga renang. Renang merupakan olahraga yang teratur, disiplin, energik serta mampu melatih emosi. Berbeda dengan olaraga lain seperti Bulutangki atau Sepak bola. Seorang perenang tidak mungkin berhenti bila berpapasan atau berbincang-bincang dengan perenang lain saat bertanding. Berbeda dengan pesepak bola atau pebulutangkis dapat berhenti sejenak bahkan berbincang-bincang dengan lawan main. Sebaliknya perenang harus konsentrasi sampai finis pertandingan, sambil mengayuh lengan, perenang harus mampu mengatur tarikan oksigen ke paru-paru dan menyeimbangkan kepakan legan agar tubuh tetap meluncur secepat mungkin. Bila olahraga ini dilakukan sejak usia dini maka akan berdampak positif terhadap mental dan kedisiplinan anak.  

Negeri Sakura-Japan telah lama mempraktekkan pendidikan mental dan kedisiplinan pada anak usia dini. Hal ini dapat kita lihat betapa teratur dan disiplin masyarakat maupun pemerintah disana.  

Selanjutnya, beliau menambahkan dengan memutar video. Kali ini video yang ditayangkan berjudul children in charge.  

Sungguh sangat haru dan patut kita contoh, betapa tidak anak kecil TK, SD, hingga dewasa sangat disiplin, teratur, dan kerja keras dalam beraktifitas. Setiap potensi pada anak benar-benar dibina dengan cermat sesuai tingkat usia. Anak SD belajar pelajaran SD, anak SMP belajar pelajaran SMP, dan seterusnya hingga jenjang perguruan tinggi. Jika ada anak yang memiliki bakat seni, saint, beladiri, music, dll dibina langsung oleh para ahli dengan semagat dan kedisiplinan. Tidak ada yang dipaksakan semua berjalan dengan keteraturan, sehingga hasil maksimal.

Berbeda dengan Indonesia tercinta, pembinaan dimulai saat usia mulai dewasa. Mencari bakat saat umur SMP, begitu ada pertandingan langsung dikirim. Belum hilang dari ingatan kekalahan Garuda Muda 1-3 pada laga persahabatan dengan Myanmar. Secara star kita memang sudah tertinggal dalam membinaan. Dalam hal ini, proses itu penting dan perlu dimantanance dengan baik. Jika bangsa kita tidak melalui 2 hal ini, maka tidak akan ada hasil yang memuaskan.

Ada satu analogi yang beliau sampaikan ditengah perkulihan :

Angka 4 bersal dari angka 5,
namun tidak akan bisa menjadi angka 5 jika tidak melewati angka 1.
Bukan berapa umur mu sekarang,
namun apa yang kita berikan disaat umurmu sekarang.


Abstrak (ringkasan)
Merupakan intisari materi yang akan diteliti berisikan latar belakang, masalah, respon, dan hasil. Abstrak terdiri dari 150-300 kata, bahkan ada yang 1500 kata. Namun hal ini tergantung kepada siapa proposal atau abstrak tersebut ditujukan. 

Latar Belakang dan Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini argument harus tepat dijabarkan secara jelas untuk menunjukkan bahwa penelitian ini adalah penting dan sangat berguna. Kronologi kemunculan ide perlu dijelaskan secara rinci dengan meninjau pustaka yang anda tulis di daftar pustaka (refrensi). Oleh sebab hal itu, banyak funder yang menginginkan sebuah tinjauan pustaka ditulis dalam Latar Belakang. Namun untuk tujuan khusus, Tinjauan Pustaka dapat ditulis dalam subbab tersendiri. Tinjauan Pustaka adalah suatu kajian pustaka yang menimbulkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan Anda lakukan. Di Tinjauan Pustaka diuraikan tentang temuan-temuan terdahulu dari peneliti lain atau diri sendiri yang diacu dari Daftar Pustaka yang akurat (dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya). Daftar Pustaka sebagai acuan Pustaka harus suatu hasil karya penelitian yang dipublikasikan dalam tahun terbit yang relatif baru (di bawah 5 Tahun). Akhir uraian dalam sebuah Tinjauan Pustaka berupa kerangka konsep yang akan digunakan dalam penelitian yang utuh menuju ke suatu tujuan yang tunggal pada penelitian yang akan anda kerjaka, sehingga kalau digambarkan secara garis besar, Tinjauan Pustaka berbentuk seperti segitiga terbalik, yang lebar bagian atas dan sempit di bawah. Pada seperlima (pada segitiga bawah) diharap Anda telah banyak membaca referensi sehingga dengan mudah Anda menuangkan alasan gagasan penelitian yang anda bentuk dalam sebuah paragrap yang sangat eksplisit. (Imam Robandi, 2008)

1 komentar: