Skipsi,
tesis dan disertas adalah sarana latihan menjadi seorang penulis
Sama
seperti biasa.. !
Terdiam
binggung didepan Laptop.
Dalam
hati berkata hendak dimulai dari mana.
Menulis
butuh situasi dan tempat yang mendukung.
Akhirnya
Lab.TTT menjadi pilihan, tempatnya sunyi, sejuk dan sedikit mistis menurut
kebanyakan teman-teman ITS.
Semangat
perlu dipupuk sejak dini bahkan dalam keadaan tertentu, hal ini dapat dipaksakan.
Mengutip cerita dari kuliah Prof. Imam
Robandi tadi malam (08-05-14). Secara
alamiah, pada kondisi normal kita tidak mampu melompat pagar setinggi dua
meter. Namun, jika ada anjing helder mengejar maka pagar setinggi apa pun bisa dilompati.
Maksud beliau bahwa semagat itu perlu dipaksa.
Dalam
meraih cita-cita pasti kita mengalami pasang-surut semangat. Rasulullah SAW
pernah mengalami hal tersebut. Sebelum
bertempur pada peristiwa perang Badar dan Uhud Rasulullah SAW sempat down karena jumlah pasukan Quraisy lebih
banyak. Dengan keyakinan dan tekanan, pasukan muslim harus menang, jika tidak
habislah perjuangan dakwah. Hal ini membakar semangat jihad dan akhirnya
kemenangan pun dapat diraih.
Beliau
menyinggung sedikit kenangan saat makan bareng di warung cak Har (Soto
Lamongan) beberapa waktu lalu.
Begini ceritanya :
Waktu itu kami berjumlah 15 orang : Saya sendiri, Billy-KalTra, Koko-KalSel, Ribka-KalTeng, P JonJk-SBY, Acca'-Wajo, Agil-Aceh, Anjang-Blitar, Rini-Mksr,BuNur-Jombng,Dani-KalSel,WakMey-Bengkulu,Hilman-KalSel, P Marhz-Jombng,Acca'-Barru, & yg lg motret Mas Yanwar-Semrang.
Sebelum datang waktu sholat magrib, beberapa dari kami terlebih
dahulu meluncur ke TKP, dengan maksud mencari tempat representative. Cukup lama kami menunggu, akhirnya beliau muncul dengan
menggenakan baju putih-kopiah hitam. Ternyata kemacetan membuat beliau terlambat. Bincang-bincang
hangat mengawali pembicaraan, saya pun tidak menyiayiakan hal tersebut. Saya
langsung mengambil tempat percis dihadapan beliau..
Kata-kata
pertama keluar dari beliau adalah kamu siapa? Kok baru lihat… anak baru yaa.. kemudian
teman2 yang lain menjelaskan.
Beliau
bertanya lagi..
Prof :
David Aslinya dari mana?
Saya : Saya
dari Sulawesi selatan, kabupaten Pare-pare prof.
Prof :
Di ITS banyak juga ya dari Sulawesi selatan
Kemudian
ada teman dari KalTeng, namanya Ribka alumni PETRA menambakan.
Ribka :
Iya prof.. dikelas kami ada 5 dari sulsel Rini,Ancil,Along, Wandy
dan pak Rahmat.
Prof :
Sudah berapa lama di SBY? Bagaimana dengan makanan disini david. Enak atau
tidak?
Beliau
memangil saya David. Mungkin saya dianggap Non Muslim, tapi tidak saya seorang muslim
taat. Nama Imam robandi sudah lama saya
kenal waktu S1 di Jogyakarta dulu, melalui bukunya Disain system tenaga modern
(2006) dan Modern power system control (2008).
Saya :
Saya belum genap 3 bulan disini. Makanan nya manis-manis, biar sambal saja
manis. Memang sedikit sulit adaptasi soal makan. Notabene makanan di Sulawesi
rasanya asin-asin.
Prof :
Jadi biasanya makan apa? uda coba makan tempe bacem?
Beliau
menyebutkan nama warung makan didaerah kaputih, saya lupa nama warung itu.
Saya :
Sudah prof, sama saja tempe bacem malah lebih manis. Saya kurang cocok dengan
makanan selama disini, berat badan turun 4 kg mungkin karena makanan atau
pikiran ya prof.
Prof :
Justru malah terbalik bisanya orang yang stess malah banyak makan, jadi berat
badanya bertambah, berarti anda ini senang.. !
Harusnya anda
bisa cepat adaptasi, kalau tidak ! .
anda tidak akan bakal maju-maju, ya
disitu-situ saja. Makasar… ya makasar.. tidak akan tau makanan Surabaya ini
seperti apa macam ragamnya.
Saya :
oh begitu ya prof. (dapat ilmu lagi dari
beliau).
Ada
pelajaran yang saya dapat dari makan bareng di warung cak Har, yang baru saya
tahu dalam kesempatan kuliah malam ini.
Waktu
itu, kami memesan soto dengan aneka minuman, ternyata minuman dulu yang keluar.
Karena lama menunggu menu utama dihidangkan, saya berinisiatif mencoba kerupuk
yang ada diatas meja. Tak lupa saya pun menawarkan ke temen-teman lain. Nah,
hal ini yang ditangkap beliau menjadi tambahan cerita dalam perkuliahan malam
itu.
Bahwa
sementara menunggu hidangan utama datang, tidak salah mencoba kerupuk yang ada
meja. Secara otomatis saya mengerti rasa 2 jenis makanan dalam satu waktu yaitu
kerupuk dan soto. Kalau hanya menunggu menu utama, mungkin hanya rasa soto cak
Har saja yang saya tau.
Itulah
yang beliau maksud kan dengan istilah “tidak
akan bakal maju-maju” atau kalau boleh diartikan, saya tidak akan pernah mengetahui
banyak hal kalau hanya menunggu yang ditunggu. (dapat ilmu lagi dari beliau).
Masuk kemateri kuliah :
Kunci judul proposal yang baik adalah mempunyai perbedaan yang positif, keterbaruan, makna dan fungsi
Untuk
mendapatkan judul yang dapat mewakili proposal penelitian, seorang penulis
disarankan membuat judul alternative sebanyak mungkin. Judul yang pasti (fixed title) dapat ditentukan setelah
konsep proposal selesai. Hal ini dilakukan untuk menghindari judul yang terlalu
sempit atau luas bila dibandingka dengan isi teks. Namun dalam kondisi tertentu
judul dapat berubah setelah penelitian selesai. Hal ini dilakukan untuk
penyesuaiaan akibat perubahan arah penelitian. Kejadian itu jarang terjadi
karena dianggap kurang professional, tetapi tetap diijinkan. (Imam Robandi,
2008)
Untuk
membatasi judul, batas kualiti dan batas kuantiti dapat digunakan. Untuk batas
kualiti dapat digunakan kata-kata, Aplikasi, Simulasi, Analisis, Desain,
Sintesis, dan yang lain. Untuk batas kuantiti dapat digunakan keterangan tempat
atau kata-kata yang lain sebagai pembatas kuantiti penelitian agar tidak
terlalu luas. Adajuga beberapa peneliti yang senanh mengikutsertakan metode dan
tujuan penelitian untuk melengkapi judul-judul mereka, walaupun tidak terlalu
eksplisit. (Imam Robandi, 2008)
Beliau
mencontohkan dalam bukunya :
Analisis
pengaruh penggunaan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)
Ungaran-Bandung terhadap kesehatan tumbuhan dan hewan menggunakan metode Hidden
Markov Model (HMM).
“Analisis”
sebagai batas kualiti, “Ungaran-Bandung” sebagai batas kuantiti, ”penggunaan SUTET terhadap kesehatan
tumbuhan dan hewan menggunakan metode Hidden Markov Model (HMM)” sebagai metode yang digunakan.
Ingat bahwa : bagi anda saat ini, proses perkuliahan, banyak tugas, mereviu
jurnal, presentasi, dan mengkonsep judul tesis adalah hal yang sangat berat.
Namun, hal ini adalah sarana latihan untuk menjadi seorang penulis yang
tangguh.
Sebelum
mengakhiri matari kuliah, beliau memperdengarkan sebuah lagu “kita hanya bidak catu” oleh Ebit G Ade,
seperti ini liriknya:
Jangan terlampau
lama engkau membuang waktu
Pastikan dengan diam berangkatlah segera
Kita hanya bidak-bidak cuma punya satu jalan
Merangsak maju ke depan, menggilas rintangan
Sedetik kita lengah dapat berarti banyak
Terlalu dilambungkan mimpi, fikiran pun terkunci
Bencana dan keberuntungan sama-sama nikmat
Menyerah kepada takdir hidup terasa lega
Kita hanyalah bidak-bidak catur
Akan dimainkan selama masih mengasyikkan
Maka jangan bertingkah salah dan membosankan
Tuhan di mana-mana
du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du ho
du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du
Kita hanyalah bidak-bidak catur
Akan dimainkan selama masih mengasyikkan
Maka jangan bertingkah salah dan membosankan
Tuhan di mana-mana, Tuhan Maha Mendengar
Pastikan dengan diam berangkatlah segera
Kita hanya bidak-bidak cuma punya satu jalan
Merangsak maju ke depan, menggilas rintangan
Sedetik kita lengah dapat berarti banyak
Terlalu dilambungkan mimpi, fikiran pun terkunci
Bencana dan keberuntungan sama-sama nikmat
Menyerah kepada takdir hidup terasa lega
Kita hanyalah bidak-bidak catur
Akan dimainkan selama masih mengasyikkan
Maka jangan bertingkah salah dan membosankan
Tuhan di mana-mana
du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du ho
du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du
Kita hanyalah bidak-bidak catur
Akan dimainkan selama masih mengasyikkan
Maka jangan bertingkah salah dan membosankan
Tuhan di mana-mana, Tuhan Maha Mendengar
Beliau menambahkan :
Suatu
waktu, kita berperan seperti bidak papan catur. Jika hati pemain catur senang,
maka kita tetap dimainkan. Namun, jika hati pemain risau kita tidak dimainkan, bahkan
kita di pertaruhkan atau bisa saja dimatikan. Hidup ini terkadang seperti sandiwara, kalau pimpinan butuh kita selalu
perhatikan. Namun, kalau tidak kita ditinggalkan.
Memang
hidup adalah perjuangan.
Berjuang
butuh pengorbanan (harta, tenaga, pikiran dan perasaan).
Pengorban
butuh petunjuk yang benar agar tidak salah berkorban.
Maka,
Jadikan akidah & ahlaq menjadi penuntun.
Itulah sepenggal cerita dari kuliah bersama beliau, sungguh banyak yang didapat. Insya Allah saya akan tetap konsisten menulis di halaman ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. tq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar