Selasa, 20 Mei 2014

Penulisan Ilmiah (Pertemuan V)




Ultimatum


Mengawali kuliah hari ini (19-05-2014) Prof. Imam Robandi menceritakan beberapa pengalaman serta kejadian menarik Cerita tersebut ditujukan agar mahasiswa termotivasi.  Banyak hal diceritakan antara lain :



Tukang becak Vs Mahasiswa


Suatu hari beliau sedang menuju ke kampus, sebelum masuk ke parkiran dosen. Beliau memperlambat laju mobil, lalu pandangan mengarah ke salah seorang mahasiswa yang datang menggunakan Becak. Saat itu di kampus sedang diadakan wawanca calon mahasiswa program Pasca Sarjana (S2), ternyata mahasiswa terebut adalah calon mahasiswa baru. Ada satu hal menarik perhatian, becak tersebut dikayuh oleh seorang lelaki tua yang lebih pantas disebut kakek. Kira-kira kakek tersebut berumur 60-65 tahun. Sungguh sangat tragis, seharusnya diusia senja kakek itu menikmati sisa hidup dengan kebahagiaan berkumpul bersama orang tercinta. Namun tidak bagi kakek ini, berjibaku mengais rezeki demi mempertahankan hidup. Dengan sopan mahasiswa tersebut menanyakan, berapa ongkosnya pak?.. Setelah dibayar lalu mahasiswa tersebut pergi. 


Memang tidak ada yang aneh dari kejadiaan tersebut, namun jika diresapi lebih dalam seharusnya mahasiswa tersebut mempunyai kepekaan terhadap kondisi kakek tadi. Sungguh tega menggunakan tenaga kakek untuk mengayuh becak, sedangkan dia memiliki badan besar,sehat dan pintar. Seharusnya dia mempunyai naluri dan rasa prihatin sebagai manusia social.  Mau dibawa kemana bangsa kita, kalau anak-anak muda sudah hilang rasa social pudar tertutup ego materialistis.

Selanjutnya beliau memutarkan vidio Stand UP Comedi Indonesia (SUCI). Kali ini vidio Dodit dengan teman Koalisi Partai dan Musik + Makanan. 

Setelah penayangan vidio tersebut kami diminta untuk menggungkapkan hal-hal apa saja yang dapat dipetik dari cerita dan pemutaran beberapa vidio tadi.
Tiba giliran ku, saya pun mencoba menanggapi : Menurut saya setelah mendengarkan cerita dan beberapa vidio tadi. Ada point-point yang bisa dipetik.
     1.       Anak muda jaman sekarang banyak pintar secara akademis namun tidak pandai terhadap lingkungan sosial. Dalam mencapai tujuan tidak jarang menggunakan cara instan(praktis), tidak mau repor dan tidak mau susah. Nah ini lah yang menjadikan generasi kita cenderung malas , tidak kreatif dan senang menunggu hasil tampa usaha keras.
     2.       Dodit adalah contoh anak kreatif Indonesia. Di Japan banyak anak-anak kreatif seperti Dodit,  ada ribuan jumlahnya. Anak-anak kreatif itu tercipta melalui proses, faktor lingkungan serta latihan.  Japan sangat memperhatikan tumbuh-kembang generasi – generasi muda, semual hal tersistem, tertata apik dan termantance dengan baik.
    3.     Melihat Negara kita, apakah kita bisa maju seperti Nagara Japan?  
       


   Saya termotivasi agar kelak anakku (Abu Raihan Dapis) bersekolah di sana, kemudian pulang membawa segudang pengalaman, ide-ide, semangat, mental juang tinggi, kedisiplinan untuk membangun Indonesia Raya. aamiin

Kuil Tu Daiji Vs Borobudur 




Setelah satu per satu kami memberikan tanggapan, beliau melanjutkan cerita mengenai perbandingan peradaban Japan dengan Indonesia ditahun 500-600 Masehi. Pada tahun 600 masehi bangsa Japan telah mengenal ukiran, terlihat dari bukti sejarah. Sekitar tahun itu Japan telah mendirikan kuil Tu Daiji nan megah berbahan kayu.









Kalau melihat sejarah Indonesia, candi megah Borobudur dibangun pada tahun 600-700 masehi. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa Indonesia saat itu masih berberadaban batu, Japan telah meninggalkan kita. Mereka memiliki teknologi  dalam pengolahan kayu.  Peradaban kayu lebih maju dari pada peradaban batu, sebab mengolah kayu dibutuhkan proses yang panjang. Prosesnya sebagai berikuat :


      a.       Mulai dari menebang pohon,
      b.      merendam pohon agar sifat asam (unsur pelapukan) hilang,
      c.       mengeringgkan dengan suhu tertentu
      d.      mengukir dan memahat membutuhkan teknik dan seni yang dalam.
      e.      Membanggun dengan teknik arsitektur handal.

    Memang negeri Jepan sudah lama memiliki peradaban tinggi. Kalau kita lihat Jepang bisa maju seperti sekarang ini dimulai dari rentetan sejarah yang panjang, berikut ini adalah dinasti/zaman yang mempelopori kemajuan Jepang :


Zaman Jōmon
(10.000 SM – 200 SM)

========>

Zaman Prasejarah
Zaman Yayoi
(200 SM – 250 M)

Zaman Yamato
(250 M – 710 M)

=>
Zaman
Kuno

=>
Zaman
Sejarah
Zaman Nara
(710 M – 794 M)

Zaman Heian
(794 M – 1185 M)

Zaman Kamakura
(1192 M – 1333 M)

=>
Zaman
Feodal
Zaman Muromachi
(1338 M – 1568 M)

Zaman Azuchi-Momoyama
(1568 M – 1600 M)

Zaman Edo
(1603 M – 1867 M)

Zaman Meiji
(1868 M – 1912 M)

=>
Zaman
modern
Zaman Taishō
(1912 M – 1926 M)

Zaman Shōwa
(1926 M – 1989 M)

Zaman Heisei
(1989 M –  sekarang)


Caba kita melihat kedalam, bagaimana negeri kita pada zaman prasejarah hingga sejarah di Jepang. memang sungguh miris rasanya. Tapi tidak ada kata terlambat, tidak ada yang harus disesalkan Negeri kita secara Geografis sangat indah nan subur. Mengutuip lagu lawas milik KoEs Plus "Kolam Susu".


Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman




Di negeri kita semua ada, tanah, air, udara, gunung, sawah. Semua untuk kita putra-putri Indonesia.  Anak-anak bangsa mari kita isi Negeri ini dengan semagat juang yang tinggi. Raih cita-cita setinggi-tingginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar