Minggu, 01 Juni 2014

Penulisan Ilmiah (edisi Kunjungan PLTMH)



Kunjungan PLTMH Universitas Muhamadiyah Malang


Sejak seminggu yang lalu persiapan matang untuk berkunjung ke PLTMH UMM. Akhirnya terlaksana juga kegiatan tersebut (Sabtu, 31-05-14). Canda dan suka ria menghiasi perjalanan kami. Mulai dari Surabaya-Kota Batu-UMM-Malang tak henti-henti tertawa serasa kalian teman-temanku yang terbaik. Walaupun saya baru satu semester bergabung seakan telah satu  tahun kenal lama. Saya pun dapat mengisi keceriahan dengan sedikit berbaut bahasa jawa ala surabayaan. 

Sebelum ke tempat yang dituju Pembangkit Listrik Tenagan Mikro Hidro Universitas Muhamadiah Malang (PLTMH UMM) kami singgah sejenak beristirahat ke kota Batu yang katanya terkenal sejuk. Tapi tidak, kota Batu bukan kota sejuk tapi lebih cocoknya kota dingin. Hari  itu, hanya beberapa teman saja yang berani mandi. Teman-teman yang lain hanya menyentuhkan air ke wajah tidak sanggup untuk mandi. 

Setelah peristirahatan dirasa cukup, selanjutnya kami menuju tempat yang direncanakan (PLTMH UMM). Betapa mengah UMM, begitu kami masuk. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki, memang terasa capek namun keceriahan membalut rasa itu. Terutama kelucuan yang selalu di buat oleh rekan kami mas CP dan DMok. (coba lihat foto gambar pertama dari atas ada Ciptian tersesat mencari jalan turun wkwkwkw...)

PLTMH UMM mempunyai kapasitas pembangkitan daya 100 kW. Menurut saya cukup lumayan untuk kebutuhan daya penerangan jalan dan beberapa beban di UMM. Ternyata di UMM terdapat pembangki solar sel, peternakan hewan, labolatorium pertnakan dan pertanian. Wah pokonya lengkap. Ada hal yang sangat menakjubkan yaitu Masjid besar berdiri koko didepan kampus. Hebat…..


Rabu, 21 Mei 2014

Penulisan Ilmiah (Pertemuan VI)



Kuliah 1 Jam Serasa Sudah Keliling Dunia

Tak seperti biasa, pertemuan kali ini (19-05-2014) Prof. Imam Robandi kelihatanya sedang siap-siap berangkat untuk perjalanan jauh.  Saat masuk keruang kuliah Lab. Power System Operation and Control (PSOC), beliau langsung bercerita pengalaman nya dari negeri satu ke negeri yang lain. Berikut beberapa pokok cerita yang dapat saya sajikan.
  
1. Menguasai 2000 bahasa kanji sebelum ke Jepang
Semasa masih menjadi mahasiswa di ITS, beliau memang telah mempersiapkan diiri untuk bisa melanjutkan studi ke Jepang. Tidak tanggung-tanggung 2000 bahasa kanji sudah beliau kuasai sebelum berangkat. Suatu saat di Jepang beliau mengikuti lomba bahasa Japan bagi pelajar asing, akhirnya dengan bakat dan kesunguhan beliau berasil menjuarai perlombaan tersebut. 

2. Khotbah jum'at di negeri Pangeran Carles (Inggris Raya)
Imam Robandi kita kenal sebagai kader Muhamadiyah yang disiplin dan lincah. Kenangan pertama kali jalan-jalan ke Inggris bagi beliau sungguh takkan terlupakan, kehangatan saat berkumpul dengan teman-teman dari Nahdatul Ulama disana. Hanya beberapa hari di Inggris sudah banyak orang yang mengenalnya, hal ini dimulai pada saat beliau diminta untuk membawakan Khotbah Jum'at di salah satu masjid terdekat. Setelah kejadian itu beberapa sahabat muslim dari berbagai negara disana meminta Prof. Imam Robandi  didaulat menjadi Imam besar masjid, karena kepiyawaiyan nya menyampaikan pandangan-pandangan Islam.

3. Kenangan tradisi makan di Korea.
Kenangan lucu beberapa tahun yang lalu saat beliau pergi ke Korea. Ada satu tradisi masyarakat korea yang menggunakan mangkok untuk tempat minum, sebaliknya di Indonesia mangkok digunakan untuk cuci tangan. Disinilah mulai kelucuan terjadi, saat makan disalah satu restoran. Seperti biasa bagi masyarakat Indonesia umumnya lebih nikmat makan menggunakan tangan dari pada menggunakan sendok, terlebih bila makannya kering. Sebelum menyantap hidangan Prof Imam mencuci tangan di mangkok yang tersedia, sebenarnya itu adalah air minum. Ada hal yang ganjil terjadi dari sekian banyak hidangan yang disugukan yaitu belum terlihat air minum. kemuadian Prof Iman Imam berusaha meminta kepada pelayan, karena sulit berkomunikasi menggunakan bahasa Korea. Akhirnya gerakan tangan yang dipraktekkan untuk meminta air, pelayan pun bingung padahal air minum sudah ada dimeja. Prof Imam pun tambah binggung kok restoran sebesar ini tidak ada air minumnya.

4. Diundang oleh perdana mentri Australia
Pengalaman tidak kalah serunya saat beliau diundang oleh pejabat tinggi Negeri Kangguru. Saat itu Prof Imam diminta untuk memberikan pandangan mengenai Pruralalisme menurut Islam. Sungguh sangat membanggakan bagi kita muslim Indonesia dipercaya untuk memyampaikan hal seperti itu. 

5. Kenangan membawa kepala sekolah Muhamadiyah ke Singapura
Awal rencana perjalanan banyak suara-suara yang tidak setuju terhadap terobosan Prof Imam. Sebab beliau seorang kader Muhamadiyah yang notabene organisasi Islam besar di Indonesia, sangat ganji bila merencanakan studi banding ke negara non muslim seperti Singapura. Namun pandangan dan terobosan itulah yang menjadikan saat ini banyak Instansi-instasi Islam berlomba-lomba mengadakan studi banding ke luar negeri.

6. Kenangan ngekos di Kaputih Vs di perumahan elit Mukti
Sewaktu beliau kuliah di ITS, daerah Keputih dan Gebang adalah daerah favorit untuk mahasiswa ngekos, disamping dekat dari kampus, mudah juga mencari makanan murah. Berbeda dengan kebanyakan teman-teman. Ada beberapa mahasiswa memilih jauh dari kampus seperti , alasanya mencari tempat nya sepi agar bisa belajar dan istirahat dengan nyaman. Kalau melihat latar belakang ekononi hal ini bisa kita simpulkan. Bahwasanya mahasiswa yang kost di Kapututih dan Gebang tergolong ekonomi menegah kebawah dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang kost di Perumahan Mukti tergolong ekonomi mapan.

7. Jalan-jalan ke perbatasan Riau dan Sumatra Barat
Sewaktu perjalanan ke Sumatra, beliau bersama rekan-rekan PP Muhamadiyahuntuk meresmikan gedung pembelajaran. Lima tahun sebelum kedatangan beliau kedaerah itu beliau berpesan agar menamam beberapa pohon besar di depan sekolah. Alhamdullah ternyata setelah lima tahun berikutnya beliau kembali ke sekolah tersebut, ternyata pohon yang di pesan agar ditanam telah tumbuh besar dan berbuah banyak. Sungguh sangat menyenangkan hati si penananmnya. 

8. Generasi baru mobil listrik Surya Wangsa (SMK Muhamadiah)

(http://www.youtube.com/watch?v=cAs4zftD6HA)


9. Membawa mahasiswi Japan untuk study Islam di Indonesia
Setelah beberapa pengalaman beliau ceritakan, akhirnya beliau menutup cerita dengan rencana perjalannya ke Bandung. Beliau mendapat kehormatan membawa beberapa mahasiswi Jepan untuk belajar islam disalah satu daerah di Jawa Barat.

    Sungguh betapa banyaknya pengalaman beliau bisa pulang-pergi keluar negeri. Semoga kelak nanti saya bisa seperti beliau, mempunyai karya yang sangat besar bagi Nusantara ini. Semagat Prof.....



Selasa, 20 Mei 2014

Penulisan Ilmiah (Pertemuan V)




Ultimatum


Mengawali kuliah hari ini (19-05-2014) Prof. Imam Robandi menceritakan beberapa pengalaman serta kejadian menarik Cerita tersebut ditujukan agar mahasiswa termotivasi.  Banyak hal diceritakan antara lain :



Tukang becak Vs Mahasiswa


Suatu hari beliau sedang menuju ke kampus, sebelum masuk ke parkiran dosen. Beliau memperlambat laju mobil, lalu pandangan mengarah ke salah seorang mahasiswa yang datang menggunakan Becak. Saat itu di kampus sedang diadakan wawanca calon mahasiswa program Pasca Sarjana (S2), ternyata mahasiswa terebut adalah calon mahasiswa baru. Ada satu hal menarik perhatian, becak tersebut dikayuh oleh seorang lelaki tua yang lebih pantas disebut kakek. Kira-kira kakek tersebut berumur 60-65 tahun. Sungguh sangat tragis, seharusnya diusia senja kakek itu menikmati sisa hidup dengan kebahagiaan berkumpul bersama orang tercinta. Namun tidak bagi kakek ini, berjibaku mengais rezeki demi mempertahankan hidup. Dengan sopan mahasiswa tersebut menanyakan, berapa ongkosnya pak?.. Setelah dibayar lalu mahasiswa tersebut pergi. 


Memang tidak ada yang aneh dari kejadiaan tersebut, namun jika diresapi lebih dalam seharusnya mahasiswa tersebut mempunyai kepekaan terhadap kondisi kakek tadi. Sungguh tega menggunakan tenaga kakek untuk mengayuh becak, sedangkan dia memiliki badan besar,sehat dan pintar. Seharusnya dia mempunyai naluri dan rasa prihatin sebagai manusia social.  Mau dibawa kemana bangsa kita, kalau anak-anak muda sudah hilang rasa social pudar tertutup ego materialistis.

Selanjutnya beliau memutarkan vidio Stand UP Comedi Indonesia (SUCI). Kali ini vidio Dodit dengan teman Koalisi Partai dan Musik + Makanan. 

Setelah penayangan vidio tersebut kami diminta untuk menggungkapkan hal-hal apa saja yang dapat dipetik dari cerita dan pemutaran beberapa vidio tadi.
Tiba giliran ku, saya pun mencoba menanggapi : Menurut saya setelah mendengarkan cerita dan beberapa vidio tadi. Ada point-point yang bisa dipetik.
     1.       Anak muda jaman sekarang banyak pintar secara akademis namun tidak pandai terhadap lingkungan sosial. Dalam mencapai tujuan tidak jarang menggunakan cara instan(praktis), tidak mau repor dan tidak mau susah. Nah ini lah yang menjadikan generasi kita cenderung malas , tidak kreatif dan senang menunggu hasil tampa usaha keras.
     2.       Dodit adalah contoh anak kreatif Indonesia. Di Japan banyak anak-anak kreatif seperti Dodit,  ada ribuan jumlahnya. Anak-anak kreatif itu tercipta melalui proses, faktor lingkungan serta latihan.  Japan sangat memperhatikan tumbuh-kembang generasi – generasi muda, semual hal tersistem, tertata apik dan termantance dengan baik.
    3.     Melihat Negara kita, apakah kita bisa maju seperti Nagara Japan?  
       


   Saya termotivasi agar kelak anakku (Abu Raihan Dapis) bersekolah di sana, kemudian pulang membawa segudang pengalaman, ide-ide, semangat, mental juang tinggi, kedisiplinan untuk membangun Indonesia Raya. aamiin

Kuil Tu Daiji Vs Borobudur 




Setelah satu per satu kami memberikan tanggapan, beliau melanjutkan cerita mengenai perbandingan peradaban Japan dengan Indonesia ditahun 500-600 Masehi. Pada tahun 600 masehi bangsa Japan telah mengenal ukiran, terlihat dari bukti sejarah. Sekitar tahun itu Japan telah mendirikan kuil Tu Daiji nan megah berbahan kayu.









Kalau melihat sejarah Indonesia, candi megah Borobudur dibangun pada tahun 600-700 masehi. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa Indonesia saat itu masih berberadaban batu, Japan telah meninggalkan kita. Mereka memiliki teknologi  dalam pengolahan kayu.  Peradaban kayu lebih maju dari pada peradaban batu, sebab mengolah kayu dibutuhkan proses yang panjang. Prosesnya sebagai berikuat :


      a.       Mulai dari menebang pohon,
      b.      merendam pohon agar sifat asam (unsur pelapukan) hilang,
      c.       mengeringgkan dengan suhu tertentu
      d.      mengukir dan memahat membutuhkan teknik dan seni yang dalam.
      e.      Membanggun dengan teknik arsitektur handal.

    Memang negeri Jepan sudah lama memiliki peradaban tinggi. Kalau kita lihat Jepang bisa maju seperti sekarang ini dimulai dari rentetan sejarah yang panjang, berikut ini adalah dinasti/zaman yang mempelopori kemajuan Jepang :


Zaman Jōmon
(10.000 SM – 200 SM)

========>

Zaman Prasejarah
Zaman Yayoi
(200 SM – 250 M)

Zaman Yamato
(250 M – 710 M)

=>
Zaman
Kuno

=>
Zaman
Sejarah
Zaman Nara
(710 M – 794 M)

Zaman Heian
(794 M – 1185 M)

Zaman Kamakura
(1192 M – 1333 M)

=>
Zaman
Feodal
Zaman Muromachi
(1338 M – 1568 M)

Zaman Azuchi-Momoyama
(1568 M – 1600 M)

Zaman Edo
(1603 M – 1867 M)

Zaman Meiji
(1868 M – 1912 M)

=>
Zaman
modern
Zaman Taishō
(1912 M – 1926 M)

Zaman Shōwa
(1926 M – 1989 M)

Zaman Heisei
(1989 M –  sekarang)


Caba kita melihat kedalam, bagaimana negeri kita pada zaman prasejarah hingga sejarah di Jepang. memang sungguh miris rasanya. Tapi tidak ada kata terlambat, tidak ada yang harus disesalkan Negeri kita secara Geografis sangat indah nan subur. Mengutuip lagu lawas milik KoEs Plus "Kolam Susu".


Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman




Di negeri kita semua ada, tanah, air, udara, gunung, sawah. Semua untuk kita putra-putri Indonesia.  Anak-anak bangsa mari kita isi Negeri ini dengan semagat juang yang tinggi. Raih cita-cita setinggi-tingginya.